Jumat, 3 November 2023 – 17:10 WIB
Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar melaporkan, pada 27 Oktober 2023, IHSG tercatat mengalami pelemahan 1,34 persen secara year-to-date (ytd). Hal itu seiring dengan investor non-residence, yang mencatatkan outflow di pasar saham sebesar Rp 11,61 triliun.
Baca Juga :
OJK Cabut Izin Usaha Asuransi Jiwa Prolife
Meski demikian, Mahendra memastikan bahwa upaya penghimpunan dana melalui pasar modal tetap berlangsung dengan baik. Terutama di tengah meningkatnya volatilitas dan persepsi risiko di pasar keuangan global, yang turut berpengaruh terhadap kinerja pasar modal domestik.
“Kinerja IHSG pada 27 Oktober 2023 tercatat melemah 1,34 persen secara year-to-date (ytd). Investor non-residence mencatatkan outflow di pasar saham sebesar Rp 11,61 triliun,” kata Mahendra dalam konferensi pers KSSK di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 3 November 2023.
Baca Juga :
Sektor Perbankan RI Ditegaskan Solid, Bos OJK Beberkan Buktinya
Ketua DK OJK, Mahendra Siregar.
Meski kinerja IHSG mengalami penurunan, Mahendra menyampaikan bahwa tren pertumbuhan jumlah investor pasar modal terus berlanjut dan telah mencapai 11,86 juta investor.
Baca Juga :
Harga Emas Hari Ini 3 November 2023: Global Mendatar, Produk Antam Naik
Kemudian, penghimpunan dana korporasi melalui pasar modal juga melanjutkan tren yang sangat baik. Yakni dengan nilai penghimpunan dana per 27 Oktober 2023, yang tercatat mencapai Rp 204,14 triliun termasuk dari 68 emiten baru.
“Hasil tersebut berarti telah melampaui target emisi penghimpunan dana di pasar modal untuk sepanjang 2023, sebesar Rp 200 triliun,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Mahendra juga sudah memastikan bahwa sektor perbankan nasional masih mampu tumbuh tangguh, dengan permodalan yang tinggi dan kinerja intermediasi yang positif di tengah ketidakpastian global saat ini.
Hal itu antara lain dapat dilihat dari rasio kecukupan modal perbankan yang mencapai 277,41 persen, serta pertumbuhan kredit secara tahunan yang menyentuh angka 8,96 persen.
“Sampai September 2023, kredit tumbuh 8,96 persen secara yoy, menjadi Rp 6.837,3 triliun,” kata Mahendra.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA/Muhamad Solihin
Quoted From Many Source